Pesta Miras, Dua ABG Tewas

Pesta Miras, Dua ABG Tewas

Enam Korban Dirawat, Polisi Tangkap Pedagang Tuak \"\"CIREBON - Pergantian malam tahun baru 2013 memakan korban jiwa. Dua remaja asal Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon diduga tewas overdosis minuman keras oplosan, sementara enam lainnya harus dilarikan ke RSUD Waled guna perawatan intensif. Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema SH SIK melalui Kapolsek Karangwareng AKP Sukhemi SH mengatakan, kejadian tersebut bermula saat delapan remaja itu merayakan malam pergantian tahun dengan menggelar pesta miras jenis Chiu. Tuak dioplos dengan minuman suplemen energi menjadi beberapa teko di poskamling yang terletak di Dusun 1 Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Senin (31/12) pukul 20.00 hingga Selasa dini hari (1/1). Selang sehari atau tepatnya Rabu (2/1) siang, kedelapan ABG (Anak Baru Gede) tersebut, merasakan sesak napas dan kejang-kejang. Melihat kondisi itu, pihak keluarga dari delapan remaja itu, langsung melarikan diri ke RSUD Waled. Setibanya di rumah sakit, mereka langsung diberikan obat oleh tim medis guna menetralisir racun di dalam tubuhnya. \"Sayang, dua remaja yang bernama Ikbal Subakti bin Wartono (15) dan Riyan bin Cardi (16), sama-sama warga Dusun 01 Desa Kubangdeleg, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, akhirnya tewas di RSUD Waled. Sementara, enam rekannya diizinkan pulang ke rumah masing-masing,\" tuturnya. Keenam pemuda tersebut adalah Inal bin Amad (26), Oki bin Amad (17),  Eka bin Warta (17), Ipul bin Mukri (17), Yaman bin Darmakusuma (17), dan Wisnu bin Warna (16), semuanya warga Dusun 01 Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus guna mengungkap apakah mereka yang tewas itu benar-benar disebabkan oleh pengaruh miras oplosan atau karena sakit. \"Kami belum bisa menanyakan kepada korban selamat, karena masih shock,\" imbuhnya. Guna mendapatkan informasi lebih jauh, kepolisian mengamankan penjual tuak, Teguh Wibowo (24) warga Kubangdeleg Kecamatan Karangwareng. \"Penjual sudah kita amankan. Kita sedang lakukan pemeriksaan terhadap penjual tersebut,\" ujarnya. Kepada Radar, Teguh mengatakan, dirinya tidak mengetahui kalau para korban membeli tuak dari dirinya. Karena memang pada saat menjelang perayaan tahun baru, banyak konsumen membeli tuak kepadanya. \"Saya nggak tahu kalau korban beli di Saya, yang beli kan banyak. Saya juga nggak kenal korban,\" ujar Teguh. Masih menurut Teguh, dirinya menjual pada saat tahun baru, jumlah yang terjual sekitar dua puluh liter. Dirinya menjual tuak sudah sekitar enam bulan. Tuak yang diperolehnya merupakan titipan dari orang Kuningan. Dia juga mengaku menjual tuak karena tuntutan ekonomi. Selain tuak, dirinya pun mempunyai usaha konter pulsa. \"Jumlah yang terjual waktu itu baru dua puluh liter. Saya dapat dari orang Kuningan, ya baru enam bulan Saya jual tuak. Saya jual ini karena kebutuhan hidup,\" ujar Teguh. Sementara, ketika disambangi ke rumah duka, pihak keluarga alm Riyan, enggan berkomentar lebih jauh soal kematian Riyan yang mengegerkan desa tersebut. Uya salah satu tetangga korban mengatakan, pihak keluarga masih berduka atas kematian Riyan yang mendadak. \"Ibunya masih shock dan bapaknya masih dalam perjalanan pulang dari Jakarta,\" singkatnya. Berdasarkan informasi, almarhum Riyan merupakan remaja tanggung yang bekerja sebagai kuli bangunan. Kebetulan pada saat malam tahun baru, ia baru berkumpul dengan teman-teman sebayanya yang sama-sama merantau di luar kota. (jun/den/rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: